Teori Anthony Giddens
Dalam teori strukturasi Anthony Giddens menyatakan bahwa kehidupan social
lebih dari sekedar tindakan-tindakan individual, tetapi kehidupan sosial juga
tidak hanya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial. Giddens berpendapat bahwa
“Human Agency dan Struktur Social” berhubungan satu dengan yang lain, tindakan
tindakan yang berulang (Repetisi) dari agen agen individu.[1]
Menurut Anthony Giddens, teori social memerlukan adanya rekonstruksi
social yang berbeda dari mahzab sosiologi interpretative, fungsionalisme, dan
strukturalisme. Untuk itu diperlukan rekonstruksi untuk mencapai ke arah yang
disebut teori strukturasi.[2]
Giddens mengungkapkan bahwa praktik-praktik social harus dipahami sebagai
kesesuaian antara ucapan dan tindakan. Rekonseptualisasi terhadap tindakan,
struktur, dan system diawali dengan melihat praktik-praktik social yang terus
berlangsung sebagai segi analitis terpenting yang akhirnya paraktik social
dianggap sebagai basis yang menandai keberadaan pelaku dan masyarakat.[3]
Giddens menyebut bahwa, “social
structures are both constituted by human agency, and yet at the same time are
the very medium of this constitution”.[4]
Jadi struktur sosial dilatarbelakangi oleh ‘human agency’, atau hubungan antara
peraturan dan tindakan.
Bagi Giddens, peraturan bukanlah suatu rumusan yang terisolir, melainkan
lebih merupakan pembangkit atau media bagi praktik-praktik social dan adanya
ketergantungan antara struktur dan tindakan.[5]
Struktur hanya akan
terwujud jika adanya aturan dan sumber daya. Struktur itu sendiri tidak ada
dalam ruang dan waktu. Fenomena social mempunyai kapasitas yang cukup untuk
menjadi suatu struktur. Giddens berpendapat “struktur hanya ada di dalam dan
melalui aktivitas agen manusia”.[6]
Dalam Dualitas struktur, Giddens juga mengungkapakan bahwa suatu struktur
memungkinkan adanya tindakan.[7]
Jadi struktur merupakan sebuah sarana bagi tindakan, tapi pada saat yang sama
struktur hanya dapat dihasilkan didalam dan melalui tindakan social.
Menurut Anthony Giddens Modernitas adalah hal yang bersifat
multidimensional pada level institusonal dan saling berkaitan. Menurut Anthony
Giddens ada 4 gugus modernitas yaitu, surveillance(pengawasan), kapitalisme,
industrialisme, serta monopoli sarana-sarana kekerasan. Keempatnya tidak dapat
dipisah-pisahkan serta memberi pengaruh timbal balik kepada nation- state.[8]
Empat gugus ini yang disebut sebagai dimensi-dimensi institusional modernitas.
[1] Priyandono WA
journal’s, Teori strukturisasi dan kepemimpinan local, hal.70
[2] Dadang Supardan,
“Pengantar Ilmu Sosial:Sebuah Kajian Pendekatan Structural”, Jakarta: 2007,
hal. 159
[3] Idem, hal. 160
[4] Jamal Arie Vansyah, (Teori Strukturisasi, Modernitas,
dan Jalan Ketiga) 2011
[5] Dadang Supardan, ”Pengantar ilmu
social:sebuah kajian pendekatan structural”, Jakarta:2007 , hal. 160
[6] Robith Hamdany, jurnal transformasi
kepemimpinan kharismatik menuju demokratisasi, 2012, hal.11
[7] Dadang Supardan, “Pengantar Ilmu Sosial:Sebuah Kajian Pendekatan
Structural”, Jakarta: 2007, hal. 159
[8] Nanang Indra Kurniawan, Jurnal (melacak
pemikiran Anthony Giddens tenteng nation-state dan modernitas, volume.4
No.3,.Maret 2001, hal.342-343
Tidak ada komentar:
Posting Komentar